Popular Post

Archive for November 2012

True Process!!

By : Unknown


Introduction: Post-harvest processing and curing of the vanilla beans is an important part of the vanilla cultivation. To get quality-cured beans, one should have experience with sound technical know-how. Varanashi Research Foundation has perfectly adopted the technology along with its parent organization, Varanashi Farms. The latter unit is a 100% organic farm, which has taken up vanilla cultivation over a decade ago. The Farm has started processing the beans from the very first harvest, adopting the traditional, but superior Bourbon method - with necessary improvements. Varanashi's are also undertaking commercial processing of the vanilla grown by other farmers. The buyers have rated the vanilla beans processed by Varanashi's among the best. The information gained is shared in this article.
Harvesting: Vanilla beans are ready for harvest in six to nine months after pollination. The beans are harvested one by one when they are fully-grown and as they begin to ripe. At this stage, beans change their colour from dark green to light green with yellow tinge. Immature beans produce an inferior product and, if picked too late, the beans start splitting. Bunch or broom harvesting should be avoided. The well-ripened ready beans detach easily from the bunch just by lifting them in reverse direction. Immature beans do not detach easily from the stalk; but, on the other hand, leave behind a bit of the bean in the bunch. Hence, to pick the beans at right stage, the plantation should be visited two or three times a week.
The green beans do not possess any aroma. Processing and curing should commence within a week of harvest.
Sorting and Grading: Size and appearance get the primary importance here, since; there is a direct relationship between the aroma (or vanillin content) and these factors. The beans are classified according to their length as follows:
Length of Beans Grade of Beans
15 cm and > I
10-15 cm II
10 cm III
Splits, cuts and damaged beans IV

Cleaning: The graded beans are washed with clean water.
Killing: Graded beans are transferred to a bamboo basket and immersed in hot water at a temperature of 70oC for periods as indicated below:
Grade of beans Period of immersion
I 5 minutes
II 4 minutes
III 2 minutes
IV 1.5 minutes

Sweating: The treated beans are then transferred immediately to a wooden box lined with blanket, for sweating and kept for 36-48 hours. The temperature initially is to be 48-50oC. By then, the beans will attain light brown colour and start imparting aroma.
Sun drying: Later on, the beans are spread in hot sun (from 12 noon to 3 pm) over wooden loft on a clean black blanket. The temperature of the bean, at this time should raise to 50oC. Later on, the bundles are transferred to the sweating box. Sun drying and sweating is continued grade-wise, as follows:
Grade Period
I 12-14 days
II 7-10 days
III & IV 5-7 days

At the end of this period, the beans lose half of initial weight, turn to a shining dark brown colour and develop wrinkles. Also, their aroma improves.
Slow drying: The next step involves the spreading of the beans in racks kept in well-ventilated room maintained around a temperature of 35oC and relative humidity of 70 per cent. The duration of slow drying is as follows:
Grade Period
I 20-35 days
II 10-20 days
III 3-10 days
IV 2-8 days

On completion of slow drying, the vanilla beans get heavy longitudinal wrinkles, turn lustrous with brownish black colour and become supple. They offer a soft leathery touch; can be rolled around finger easily and on release, becoming straight. The moisture content at this stage may be around 30-35 per cent.
Conditioning: The dried and classified beans are bundled (150 - 250 gm each), tied with a thread and kept for conditioning inside wooden or metal boxes lined with wax paper for two months. By this time, there is a further loss of three to four per cent moisture with the full development fragrance. Finally, the bundles are wrapped in wax papers and stored in airtight containers. The reduction in weight from green to conditioned beans ranges from 4.5:1 to 6:1, depending on the grade.
On the whole, meticulous care has to be taken during the curing process, as otherwise the quality of the beans may get deteriorated due to fungal, bacterial or other pest damage.
Points to remember
  1. To get quality and sustainable yield, organic farming technique is to be adopted.
  2. Curing of green beans is to be commenced within a week of harvest.
  3. Matured, light green with tinge of yellow coloured beans are to be harvested individually, avoiding broom harvesting.
  4. For heat killing, temperature of water should not exceed 65-70oC.
  5. Initial sweating is to be for 24 to 48 hours. Extension of this period will initiate rotting.
  6. Daily sun drying is to be followed by proper sweating for controlled fermentation.
  7. The beans are to be examined everyday during sun drying and slow drying for avoiding infection.
  8. Moulds, if noticed, has to be removed from time to time. These beans are kept away from other beans.
  9. As in the previous steps, beans are to be checked regularly, during conditioning too; to avoid any infection.
Conclusion: The vanilla cultivation got a fillip about a decade ago. Because of the efforts of the early growers, Indian beans have been rated as the best in the world with high vanillin content. Due to this, all the major international dealers have come to India. Keeping up the quality of the beans by harvesting only mature beans, proper processing and timely curing is very important. Thus, the vanilla growers of India can keep the Indian vanilla flag flying high.

Visit:
  • Vanilla Beans
  • Vanilla Organic cultivation
  • Sumber

  •  

    Inilah Cara Pengolahan agar vanili Bisa Mahal!!!!!!

    By : Unknown
    Nilai tambah terbesar dalam agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi buah vanili kering. Sebab peningkatan harganya bisa mencapai enam setengah kali lipat dari harga vanili segar. Dengan asumsi harga vanili segar (kadar air 80%) per kg. Rp 25.000,- dan harga vanili kering (kadar air 35%) Rp 300.000,- maka tiap kg. vanili segar akan menjadi sekitar 4,3 ons vanili kering. Biaya pemeraman dan pemrosesan vanili segar sampai menjadi vanili kering tiap kilogramnya pasti hanya sebatas puluhan ribu rupiah. Hingga nilai tambah yang akan diperoleh para petani dari agroindustri pengeringan vanili, akan sangat tinggi.
    Buah vanili dipenen pada umur 8 sd. 9 bulan semenjak penyerbukan. Rentang umur panen ini terjadi akibat intensitas sinar matahari. Apabila intensitas sinar matahari tinggi (cuaca lebih banyak cerah, tidak mendung), maka vanili akan masak pada umur 8 bulan. Tetapi apabila udara lebih banyak mendung, maka vanili baru akan masak pada umur 9 bulan. Rentang usia panen ini juga sangat tergantung dari ketinggian lokasi penanaman. Di dataran rendah (0 m. dpl), umur panen vanili lebih pendek dibanding tanaman yang dibudidayakan di dataran tinggi (1.000 m. dpl).
    Tingkat ketuaan buah vanili dalam satu tandan, tidak pernah sama. Sebab saat mekar bunga dalam satu tandan juga tidak pernah bersamaan. Karenanya, pemanenan buah vanili dalam satu tandan, tidak boleh dilakukan sekaligus. Hanya buah yang telah benar-benar tua yang dipotong dari tandan, dengan menggunakan gunting tanaman atau pisau tajam. Tanda buah telah tua adalah, warna kulit buah berubah dari hijau tua ke hijau kekuningan. Ujung buah telah tampak merekah, namun keseluruhan buah belum pecah. Buah pada fase inilah yang akan menghasilkan vanili kering kualitas terbaik.
    Setelah dipanen, polong buah segera dicuci sampai bersih dan digrade sesuai dengan diameter serta panjangnya. Grading ini penting dilakukan agar proses pelayuan dengan pencelupan dalam air panas bisa tepat waktu. Sesuai dengan diameter dan panjangnya, buah dibedakan menjadi ukuran kecil, sedang dan besar. Dalam proses pelayuan, buah vanili dicelupkan ke dalam air panas bersuhu 65° C. Lama pencelupan sesuai dengan grade buah. Buah kecil cukup dicelupkan selama 1,5 menit. Buah ukuran sedang dicelup 2 menit dan buah ukuran besar bisa mencapai 2,5 menit. Setelah pencelupan, buah ditiriskan sebelum difermentasi.
    Fermentasi buah vanili dilakukan dalam wadah berupa kotak. Kotak fermentasi terbuat dari kayu atau triplek. Dinding kotak dibuat dua lapis dengan bagian tengahnya diisi stereofoam, sekam, serbuk gergaji, serbuk sabut dll. sebagai isolasi panas. Bagian dalam kotak diberi lapisan kain yang terbuat dari katun asli (bukan bahan rayon/sintetis). Sebelum dimasukkan ke dalam kotak fermentasi, buah vanili terlebih dahulu dijemur di panas matahari dengan diberi tutup kain hitam sekitar tiga jam. Penjemuran ini bermanfaat untuk meningkatkan suhu buah vanili hingga mencapai 38° sd. 40° C.
    Pertama-tama kotak fermentasi diberi kain katun yang cukup tebal namun lunak (kain flanel, selimut loreng atau handuk). Setelah itu, buah vanili yang sudah dijemur selama 3 jam dan mencapai suhu 40° C ditata sejajar dan dibungkus kain hitam. Bungkusan buah vanili itu lalu dimasukkan ke dalam kotak. Agar kotak terisi secara optimal, buah vanili yang telah tersusun dengan posisi sejajar dan terbungkus kain hitam itu ditata lagi sampai kotak penuh. Fermentasi dilakukan selama sehari semalam (24 jam). Suhu dalam kotak harus tetap stabil antara 38° sd. 40° C. Fermentasi bertujuan untuk mengaktifkan enzime hingga terbentuk zat vanilin yang beraroma harum dalam polong buah.
    Polong vanili yang berhasil difermentasi secara benar, kulitnya akan berubah menjadi kecokelatan dan berminyak. Dari kotak fermentasi, buah vanili dijemur di atas tampah atau rak bambu (widhig) yang telah diberi alas kain katun hitam. Penjemuran dilakukan selama 2 sd. 3 jam dengan pembalikan sebanyak 3 sd. 4 kali. Setelah itu, hamparan buah vanili ditutup dengan kain katun hitam. Penjemuran dengan tutup kain hitam ini dilanjutkan terus sampai sore hari. Pada sore harinya, polong buah ini digulung berikut alas dan tutup kainnya, lalu kembali dimasukkan ke dalam kotak fermentasi. Proses ini dilakukan selama 3 sd. 4 hari hingga kadar air buah turun dari 80% menjadi 50 sd. 60%.
    Selama proses ini, buah vanili tetap harus diperiksa satu per satu. Apabila ada buah yang tercemar cendawan atau bekteri karena kulitnya terluka waktu pemetikan misalnya, maka buah yang cacat dan berjamur/berbekteri itu harus segera dipisahkan. Demikian pula kalau ada kotoran yang terikut harus dibuang. Dalam proses penjemuran dan pemeraman ini, aroma vanilin akan tercium dengan sangat tajam. Kulit polong akan tampak semakin gelap dan mengarah ke warna hitam. Lapisan minyak pada kulit juga makin banyak. Kulit buah tampak mulai berkerut dan buah yang dulu segar dan kaku menjadi lunak dan lentur.
    Agar aroma vanilin tidak banyak yang terbuang menguap di udara, maka penjemuran dihentikan ketika kadar air telah mencapai 50 sd. 60%. Selanjutnya vanili dikering anginkan. Caranya, polong vanili disusun dalam tampah atau rak pengering yang tetap diberi alas kain hitam namun tidak perlu ditutup. Tampah atau rak bambu ditaruh dalam ruangan yang berventilasi baik, kering dan berudara sejuk. Pengeringainan secara alami ini akan berlangsung selama 1 sd. 1,5 bulan. Selama jangka waktu itu, buah vanili tetap harus dibalik-balik sambil diperiksa kalau ada yang rusak. Pengeringanginan dihentikan ketika kadar air buah tinggal 35 sd. 38%.
    Proses pengeringan lanjutan ini, sebenarnya bisa lebih dipersingkat menjadi hanya 10 hari dengan bantuan alat pengering (dryer). Baik dryer berenergi listrik, minyak, batubara maupun kayu bakar. Dryer akan membantu meningkatkan suhu ruangan menjadi 50° C. dan cukup dioperasikan selama 3 jam setiap harinya, selanjutnya pengeringan secara alami. Selain bisa mempersingkat waktu pengeringan, dryer juga bisa membantu meningkatkan kualitas buah vanili menjadi lebih baik dibanding dengan pengeringangian secara biasa.
    Setelah dilakukan pengeringanginan, vanili diikat dengan dua tali rafia atau bahan lain. Satu ikatan terdiri dari 50 atau 100 polong kering. Ikatan polong ini dibungkus kertas minyak atau kertas parafin dan dimasukkan ke kotak penyimpanan. Kotak ini juga harus terlebih dahulu diberi alas dan dilapis kertas minyak. Kotak penyimpanan lalu ditutup dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Secara periodik, ikatan vanili dibongkar dan diperiksa kalau ada yang berjamur. Polong yang berjamur segera dilap dengan kapas yang telah dicelup alkohol 70%. Proses ini dilakukan selama 2 sd. 3 bulan hingga diperoleh vanili kering kualitas baik.
    Standar mutu vanili untuk perdagangan internasional telah ditetapkan oleh International Standard Organization (ISO) dan Dewan Standardisasi Nasional. Selama ini pasar AS, lebih menyukai vanili dengan kadar air antara 20 sd. 25%. Sementara pasar Eropa cenderung memilih vanili dengan kadar air antara 30 sd. 35%. Standar mutu ini baru bisa dipenuhi apabila proses budidaya, panen dan pasca panennya dilakukan dengan benar. Kelemahan vanili Indonesia hingga sering ditolak di pasar internasional adalah, polong dipetik terlalu muda dan proses pelayuan serta pengeringannya tidak dilakukan dengan benar.
    Selain dipasarkan dalam bentuk buah kering, vanili juga bisa diolah menjadi oleoresin. Yang dimaksud sebagai oleoresin adalah larutan pekat berwarna gelap dengan aroma yang beberapa kali lebih kuat dari aroma polong vanili. Cara pembuatan oleoresin adalah dengan menghancurkan (merajang) buah vanili kering berkadar air 30 sd. 35%. Bahan yang telah hancur ini dicampur dengan pelarut berupa etanol, alkohol, propanol dll. Pelarutan dilakukan selama 12 sd. 24 jam sambil terus-menerus diaduk. Selain dengan cara menyatukan bahan dengan pelarut, bisa juga proses ini dilakukan dengan mengalirkan pelarut ke bahan dalam perkolator.
    Bahan yang telah tercampur dengan pelarut ini, selanjutnya disaring hingga diperoleh ampas dan filtrat. Filtrat adalah oleoresin yang masih tercampur dalam pelarut. Tahap berikutnya adalah menguapkan pelarut dalam suhu rendah. Hasilnya adalah oleoresin vanili. Oleoresin ini, masih bisa diproses lebih lanjut menjadi tincture dan vanilin absolute. Namun proses ini jauh lebih rumit dibanding dengan pengolahan polong vanili kering menjadi oleoresin. Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum.
    Industri makanan dan minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin. Industri farmasi menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengan cara mengubah jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industri tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai mencapai jutaan rupiah per kg

    Pengolahan Vanili

    By : Unknown

    Tanaman panili atau si Emas Hijau merupakan komoditi yang menjanjikan. Namun tidak semua panili berharga “emas”, hanya kualitas terbaiklah yang diberikan harga istimewa. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatan produksi panili secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian (aspek K-3).
    SYARAT PERTUMBUHAN
    Panili dapat hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 - 7
    PEMBIBITAN
    1. Seleksi Bibit
    - Jenis panili bernilai ekonomi yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW. Moore, Vanilla pompana
    - Syarat bibit generatif : tulen, punya sifat yang hampir sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah.
    2. Penyiapan Bibit
    - Bibit generatif berasal dari biji yang unggul
    - Bibit Vegetatif dengan stek, mempercepat perakaran stek dapat direndam HORMONIK (1-2 cc/liter) kemudian dibiarkan agak layu baru ditanam dan disiram POC NASA (2-3 ttp) + HORMONIK ( 1 ttp) per 10 liter air.
    - Kulture Jaringan
    3. Teknik Penyemaian Benih
    Bibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh. Tempat penyemaian harus teduh.
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
    Penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang jelek disingkirkan. Setiap seminggu sekali semprot dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK ( 1 tutup) per tangki (14-17 liter).
    5. Pemindahan Bibit
    Pemindahan bibit ke lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan, bibit biji waktunya lama.
    PENGOLAHAN MEDIA TANAM
    - Pengolahan lahan dikerjakan pada pertengahan musim kemarau supaya pohon pelindung dapat ditanam, cek kondisi tanah
    - Bersihkan lahan dari gulma dan dibajak.
    - Buat jalur bedengan, lebar 80-120 cm dan lebar parit 30-50 cm.
    - Lakukan pengapuran bila kondisi tanah terlalu asam.
    PENANAMAN
    - Penanaman di tengah bedengan, pola tanam monokultur
    - Buat lubang tanam dekat tanaman penegak berukuran panjang, lebar dan dalam antara 20x15x10 cm, 25x20x12 cm dan 30x25x15 cm.
    - Tanam stek dengan cara memasukkan 3 ruas seluruhnya ke dalam lubang secara mendatar agar akar tumbuh cepat dan sempurna
    - Tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk kandang
    - Stek bibit bagian atas yang tidak terbenam dalam tanah diikat pada pohon panjatan dengan ikatan longgar.
    - Waktu tanam stek bibit yang baik pada awal musim hujan. Sedangkan stek yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan / dilayukan terlebih dahulu selama 4 - 7 hari dan pangkal stek bibit direndam dalam POC NASA / HORMONIK (1-2 cc/liter) + Natural GLIO untuk menghindari pembusukan.
    PEMELIHARAAN TANAMAN
    1. Penyulaman
    Lakukan pengecekan setelah umur 2-3 minggu setelah tanam, apabila ada stek yang tumbuh kurang baik, segera disulam.
    2. Penyiangan dan Pembubunan
    Penyiangan dilakukan sebulan sekali sesudah penanaman sampai pertumbuhan panili tidak kerdil dan terlambat. Pembubunan bersamaan dengan penyiangan untuk menjaga bedengan tetap rapi dan tanah tetap gembur agar air mudah terserap.
    3. Perempelan
    - Perempelan bentuk, memotong 15 cm dari tanaman yang dilengkungkan dan sisakan 3 cabang terbaik untuk dipelihara agar terbentuk kerangka tanaman kuat dan seimbang
    - Perempelan produksi, memotong pucuk sepanjang 10-15 cm menjelang musim berbunga dan saat berbuah untuk merangsang pertumbuhan generatif terutama pertumbuhan bunga dan buah
    - Perempelan peremajaan, memotong cabang-cabang yang sudah pernah berbuah dan cabang-cabang yang sakit.
    4. Pemupukan
    - Tebar pupuk makro di sekitar pohon dan timbun dengan tanah karena sistem perakaran panili cukup dangkal. Kebutuhan pupuk makro per ha per tahun adalah Urea 8 kg, TSP 4 kg, KCl 14 kg, CaCO3 5 - 10 kg, MgSO4 H2O 2,5 - 5 kg/ha/tahun dan pupuk kandang 10-20 kg/pohon/tahun.
    - Pemupukan diberikan setahun sekali. Akan lebih baik jika dikocor dengan SUPER NASA dosis + 0,5 sdm / 5 lt air per pohon setiap 3 bulan sekali dan penyemprotan POC NASA dosis 4-5 tutup/tangki setiap 2 - 4 minggu sekali atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-4 minggu sekali.
    5. Pengairan dan Penyiraman
    Tanaman panili tidak tahan terhadap kekeringan sehingga pada musim kemarau perlu disiram secukupnya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, perkembangan bunga serta buah.
    6. Pemberian Mulsa & Pendangiran
    Pemberian mulsa dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pendangiran. Bahan mulsa dari hasil pemangkasan pohon pelindung, tetapi bisa juga serbuk gergaji yang diletakkan di atas permukaan tanah dekat pohon panili.
    7. Perambatan
    Sistem pagar sulur-sulur, tanaman panili dibiarkan menjalar pada pagar yang telah dipasang secara horisontal. Pagar tempat menjalarnya panili dapat dibuat dari bambu yang diikatkan pada pohon yang satu dengan pohon yang lain.
    Sistem perambatan penunjang tunggal, tanaman panili dirambatkan lurus ke atas pada naungannya.
    8. Pemangkasan Pohon Pelindung
    Pohon pelindung dapat digunakan Glyricidia maculate, lamtoro dan dadap. Pemangkasan cabang dilakukan untuk mempertahankan agar tetap teduh, mempermudah sistem sirkulasi dan mengatur intensitas sinar matahari.
    9. Pembungaan dan Penyerbukan
    Panili berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun, bunga yang muncul berupa dompolan dan akan mekar satu bunga secara bergantian. Mekarnya bunga hanya berlangsung 12 jam, yaitu mulai pukul 24:00 sampai menjelang tengah hari, sesudah itu bunga mulai layu dan mati. Oleh karena itu penyerbukan bunga dilakukan sekitar pukul 08:00 sampai 10:00. Penyerbukan buatan pada prinsipnya adalah mengangkat/memotong bibir yang membatasi kepala sari dan kepala putik, kemudian benang sari ditekan ke kepala putik untuk dilakukan penyerbukan. Seminggu setelah penyerbukan semprot dengan dosis POC NASA (3-4 tutup) dan HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 2-3 minggu sekali.
    PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
    a. Hama
    1. Bekicot
    Menyerang dan merusak batang, bunga dan buah. Aktifitasnya dilakukan pada malam hari. Pengendalian: secara manual dengan mengambil dan mengumpulkan bekicot satu persatu kemudian dibakar sekaligus dalam satu lubang.
    2. Belalang pedang
    Merusak/memakan daun muda dan batang panili. Pengendalian: menyemprotkan PESTONA atau Natural BVR
    3. Penggerek batang
    Larva hama ini merusak/menggerek batang tanaman panili yang menyebabkan tanaman panili lambat laun layu dan mati. Pengendalian penyemprotan PESTONA
    4. Ulat bulu jambul dan ulat geni
    Merusak bagian pucuk, daun, batang dan bunga. Pengendalian: penyemprotan PESTONA
    b. Penyakit
    1. Busuk akar
    Gejala: akar hitam, tanaman menjadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati; biasanya terjadi pada saat produksi tertinggi pertama kali tercapai. Pengendalian: menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan, pemberian kapur secukupnya, dan mengatur kelembaban , pencegahan diawal dengan Natural GLIO.
    2. Busuk batang
    Penyebab: jamur Fusarium batatatis. Gejala: pada batang terjadi bercak-bercak berwarna hitam yang akan meluas dan melingkar dengan cepat. Batang terserang akan keriput, berwarna coklat dan akhirnya kering. Pengendalian: mengurangi kelembaban dan drainase yang baik, saat stek akan ditanam dicelup dalam POC NASA + Natural GLIO.
    3. Busuk buah
    Ditemukan pada buah panili muda. Gejala: muncul bila menyerang pangkal buah muda sehingga banyak buah yang berguguran dan bila menyerang tengah buah akan hitam, kering selanjutnya mati. Pengendalian: penyemprotan Natural GLIO + gula pasir dosis 1-2 sendok teh per 10 liter air.
    4. Busuk pangkal batang
    Penyebab: Jamur Sclerotium sp. Gejala: pangkal batang tampak berwarna coklat dan kebasah-basahan, bagian tanaman yang diserang dan tanah sekitar terdapat misellium jamur berwarna putih seperti bulu dengan banyak sclerotium warna coklat. Pengendalian: gunakan bibit bebas busuk pangkal batang, penyemprotan Natural GLIO + gula pasir.
    5. Bercak coklat pada buah
    Penyebab: oleh cendawan Phytophthora sp. dan menyerang buah panili yang hampir masak. Gejala: bercak-bercak coklat tua dan akhirnya busuk. Pengendalian: (1) segera petik buah terserang kemudian membakarnya; (2) penyemprotan dengan Natural GLIO dosis 1-2 sendok/10 liter air.
    6. Bercak coklat pada batang
    Penyebab: cendawan Nectria vanilla, zimm. Gejala: batang tampak bercak coklat yang lama-kelamaan menghitam dan melingkar ruas dan mati. Pengendalian: potong dan bakar batang yang terserang.
    7. Antraknosa
    Penyebab: jamur Calospora vanillae, Mass. Gejala: batang, daun, buah berwarna coklat muda kekuningan tampak licin dan terlihat jelas bagian terserang dan tidak. Pengendalian: Potong dan bakar bagian terserang, atur kelembaban dan drainase.
    8. Karat merah
    Penyebab: Ganggang Cephaleuros heningsii, Schm. Gejala: bercak pada daun dan terus meluas hingga daun kering selanjutnya mati. Pengendalian: Singkirkan bagian terserang dan atur kelembaban kebun dengan pemangkasan pohon pelindung.
    9. Penyakit pascapanen
    Penyebab penyakit yang menyerang panili setelah dipanen : jamur Aspergillus, Penicillium, Rhizopus, sp dan Sclerotium, sp. Pengendalian: penanganan pasca panen yang baik.
    Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dn tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis 1-2 tutup/tangki.
    E. PANEN DAN PASCA PANEN
    - Pemetikan pada umur 240 hari (8 bulan) akan menghasilkan panili kering dengan kadar vanillin yang tinggi, kadar abu terendah, rendemen tertinggi dan kadar air yang aman
    - Ciri-ciri panili siap dipanen yaitu warna berubah dari hijau tua mengkilap menjadi hijau muda suram dengan garis-garis kecil warna kuning yang lambat laun melebar sampai ujung buah
    - Musim panen antara bulan Mei sampai Juli, sekitar 2 - 3 bulan
    - Cara panen yang terbaik adalah memetik satu-persatu buah masak tanpa mengganggu buah lain dalam satu tandan yang masih mentah untuk menjaga mutu panili.
    - Buah dikumpulkan dalam keranjang bambu dan dijaga agar buah tidak terluka atau cacat dan sortir berdasar ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan buah yang cacat >20 cm
    - Lakukan pelayuan untuk menghentikan proses respirasi yang terjadi dalam buah, mematikan sel-sel buah panili tanpa mengurangi aktifitas dan kadar enzim dalam buah. Proses pelayuan dengan menggunakan alat perebus yang diisi air ¾ bagian dengan suhu antara 65-950 C
    - Lakukan pemeraman dalam kotak khusus yang lengkap dengan tutup dan karung goni sebagai alasnya, utuk pembentukan aroma selama + 48 jam
    - Lakukan pengeringan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, dioven dan diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air hingga 25-30 %
    - Tempatkan buah panili kering dalam kotak yang dalamnya telah dilapisi kertas koran/karung plastik tipis dan simpan pada suhu kamar, siap dikirim dan dijual.
    Sumber : banyak data

    FAQ : FREQUENTLY ASKED QUESTION

    By : Unknown

    Sumber
    1. Apa itu Vanilla bean? dari mana sih asal ya?Vanilla beans sebenar nya adalah buah/kacang dari tanaman jenis anggrek tropis,yang di sebut Vanilla Planifolia. Dari Semua jenis anggrek, hanya anggrek ini yang bisa berbuah untuk di makan. Buah nya berbentuk seperti kacang polong. Setelah di panen, dan melalui proses pengeringan, vanilla bean baru bisa di konsumsi. Vanilla bean hanya tumbuh di daerah tropis, beberapa negara yang terkenal dengan vanilla bean ialah, Madagaskar,Uganda, Tahiti, mexico dan india.

    2. Vanilla Bean ada berapa kategori sih?
    Vanilla Bean terdiri dari 3 jenis Grade, Grade A,B,C,
    Grade A Memiliki warna yang lebih coklat ke hitaman dan tidak ada bekas kerusakan ato goresan. Grade B & C, kualitas nya lebih rendah akan tetapi masi cukup untuk berbagai keperluan. Ukuran menjadi hal yang penting dalam menentukan kualitas vanilla bean, semakin panjang buah nya semakin bagus kualitas nya.Buah yang panjang mengandung jumlah biji/isi yang lebih banyak dari pada Grade B & C, akan tetapi semua grade memiliki rasa dan wangi yang sama. Semakin banyak nya isi/biji dalam vanilla bean yang menjadikan harga nya lebih mahal dan juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan Vanilla bean yang ukuran nya 19cm.


    3. Bagaimana cara menggunakan vanilla bean?
    Semua bagian dari vanilla bean bisa digunakan, termasuk kulit dan isi. Sayat vanilla dari Atas kebawah, setelah itu keluarkan isi nya. Isi nya ini yang biasa di pakai dalam membuat kueh dan minuman. Penggunaan nya sama dengan vanilla bean botolan,Jumlah nya sesuai dengan kebutuhan, dengan perbandingan:

    1 vanilla bean = 1 Sdm Bubuk Vanilla Tulen.
    1 vanilla bean = 3 Sdt Vanilla Extrak
    1 inch vanilla bean = 1 Sdt Vanilla Extrak

    Sisa kulit bisa di pakai dalam membuat vanilla sugar, tinggal masukan kulit nya ke dalam container sugar, dan biar kan selama 2 minggu. setelah itu anda buka, gula nya akan beraroma vanilla.

    4.Bagaimana cara menyimpan vanilla bean agar tahan lama?
    Selalu Simpan vanilla bean ke container kaca ato plastik yang vacum udaara. jauh dari sinar matahari langsung, dan di bawah temperatur ruangan normal, dengan begini, vanilla bean bisa tahan hingga 1 tahun. Jangan simpan vanilla bean di dalam kulkas atau freezer, ini akan menyebabkan vanilla bean basah dan berjamur., jika ada vanilla yang berjamur, segera buang vanilla tersebut, agar tidak menyebar ke vanilla lain nya.
    Tag : ,

    Sekilas mengenai vanili

    By : Unknown
    Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong.
    Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-orang Indian di Meksiko, negara asal tanaman tersebut. Nama daerah dari vanili adalah panili atau perneli.
    Tumbuhan Vanili

    Morfologi Vanili

    Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
    Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas kelihatan.
    Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan berbau agak harum.
    Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (rostelum).

    Reproduksi

    Di Meksiko tanaman vanili dapat berbuah karena ada serangga yang membantu penyerbukannya.
    Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vanili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan.
    Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan satu hari. Jika bunga yang telah mekar itu tidak segera dikawinkan, akan layu dan kemudian rontok. Oleh sebab itu harus sering keliling kebun untuk mengontrol perkembangan vanili.
    Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-hari basah dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.
    Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah akan masak.
    Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil, banyak sekali jumlahnya, berwarna hitam dan berukuran kira-kira 0,2 mm (sumber)
    vanili kering


    - Copyright © MYVANILLABEANS - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -