Popular Post

step to shop

By : Unknown


step to shop??

1. You first select the appropriate grade vanilla bean that you want, then write a comment,  send email or call/sms it to me
2. We will confirm the stock, price and shipping costs (we use the JNE, POS, DHL or Fedex).
3. If it's deal, transfer directly or use other payment services (by appointment), (parcel will be delivered up to 2 x 24 hours)
4. Do not Forget to testify in my blog...peace...




+62-8567-9999-06

True Process!!

By : Unknown


Introduction: Post-harvest processing and curing of the vanilla beans is an important part of the vanilla cultivation. To get quality-cured beans, one should have experience with sound technical know-how. Varanashi Research Foundation has perfectly adopted the technology along with its parent organization, Varanashi Farms. The latter unit is a 100% organic farm, which has taken up vanilla cultivation over a decade ago. The Farm has started processing the beans from the very first harvest, adopting the traditional, but superior Bourbon method - with necessary improvements. Varanashi's are also undertaking commercial processing of the vanilla grown by other farmers. The buyers have rated the vanilla beans processed by Varanashi's among the best. The information gained is shared in this article.
Harvesting: Vanilla beans are ready for harvest in six to nine months after pollination. The beans are harvested one by one when they are fully-grown and as they begin to ripe. At this stage, beans change their colour from dark green to light green with yellow tinge. Immature beans produce an inferior product and, if picked too late, the beans start splitting. Bunch or broom harvesting should be avoided. The well-ripened ready beans detach easily from the bunch just by lifting them in reverse direction. Immature beans do not detach easily from the stalk; but, on the other hand, leave behind a bit of the bean in the bunch. Hence, to pick the beans at right stage, the plantation should be visited two or three times a week.
The green beans do not possess any aroma. Processing and curing should commence within a week of harvest.
Sorting and Grading: Size and appearance get the primary importance here, since; there is a direct relationship between the aroma (or vanillin content) and these factors. The beans are classified according to their length as follows:
Length of Beans Grade of Beans
15 cm and > I
10-15 cm II
10 cm III
Splits, cuts and damaged beans IV

Cleaning: The graded beans are washed with clean water.
Killing: Graded beans are transferred to a bamboo basket and immersed in hot water at a temperature of 70oC for periods as indicated below:
Grade of beans Period of immersion
I 5 minutes
II 4 minutes
III 2 minutes
IV 1.5 minutes

Sweating: The treated beans are then transferred immediately to a wooden box lined with blanket, for sweating and kept for 36-48 hours. The temperature initially is to be 48-50oC. By then, the beans will attain light brown colour and start imparting aroma.
Sun drying: Later on, the beans are spread in hot sun (from 12 noon to 3 pm) over wooden loft on a clean black blanket. The temperature of the bean, at this time should raise to 50oC. Later on, the bundles are transferred to the sweating box. Sun drying and sweating is continued grade-wise, as follows:
Grade Period
I 12-14 days
II 7-10 days
III & IV 5-7 days

At the end of this period, the beans lose half of initial weight, turn to a shining dark brown colour and develop wrinkles. Also, their aroma improves.
Slow drying: The next step involves the spreading of the beans in racks kept in well-ventilated room maintained around a temperature of 35oC and relative humidity of 70 per cent. The duration of slow drying is as follows:
Grade Period
I 20-35 days
II 10-20 days
III 3-10 days
IV 2-8 days

On completion of slow drying, the vanilla beans get heavy longitudinal wrinkles, turn lustrous with brownish black colour and become supple. They offer a soft leathery touch; can be rolled around finger easily and on release, becoming straight. The moisture content at this stage may be around 30-35 per cent.
Conditioning: The dried and classified beans are bundled (150 - 250 gm each), tied with a thread and kept for conditioning inside wooden or metal boxes lined with wax paper for two months. By this time, there is a further loss of three to four per cent moisture with the full development fragrance. Finally, the bundles are wrapped in wax papers and stored in airtight containers. The reduction in weight from green to conditioned beans ranges from 4.5:1 to 6:1, depending on the grade.
On the whole, meticulous care has to be taken during the curing process, as otherwise the quality of the beans may get deteriorated due to fungal, bacterial or other pest damage.
Points to remember
  1. To get quality and sustainable yield, organic farming technique is to be adopted.
  2. Curing of green beans is to be commenced within a week of harvest.
  3. Matured, light green with tinge of yellow coloured beans are to be harvested individually, avoiding broom harvesting.
  4. For heat killing, temperature of water should not exceed 65-70oC.
  5. Initial sweating is to be for 24 to 48 hours. Extension of this period will initiate rotting.
  6. Daily sun drying is to be followed by proper sweating for controlled fermentation.
  7. The beans are to be examined everyday during sun drying and slow drying for avoiding infection.
  8. Moulds, if noticed, has to be removed from time to time. These beans are kept away from other beans.
  9. As in the previous steps, beans are to be checked regularly, during conditioning too; to avoid any infection.
Conclusion: The vanilla cultivation got a fillip about a decade ago. Because of the efforts of the early growers, Indian beans have been rated as the best in the world with high vanillin content. Due to this, all the major international dealers have come to India. Keeping up the quality of the beans by harvesting only mature beans, proper processing and timely curing is very important. Thus, the vanilla growers of India can keep the Indian vanilla flag flying high.

Visit:
  • Vanilla Beans
  • Vanilla Organic cultivation
  • Sumber

  •  

    Inilah Cara Pengolahan agar vanili Bisa Mahal!!!!!!

    By : Unknown
    Nilai tambah terbesar dalam agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi buah vanili kering. Sebab peningkatan harganya bisa mencapai enam setengah kali lipat dari harga vanili segar. Dengan asumsi harga vanili segar (kadar air 80%) per kg. Rp 25.000,- dan harga vanili kering (kadar air 35%) Rp 300.000,- maka tiap kg. vanili segar akan menjadi sekitar 4,3 ons vanili kering. Biaya pemeraman dan pemrosesan vanili segar sampai menjadi vanili kering tiap kilogramnya pasti hanya sebatas puluhan ribu rupiah. Hingga nilai tambah yang akan diperoleh para petani dari agroindustri pengeringan vanili, akan sangat tinggi.
    Buah vanili dipenen pada umur 8 sd. 9 bulan semenjak penyerbukan. Rentang umur panen ini terjadi akibat intensitas sinar matahari. Apabila intensitas sinar matahari tinggi (cuaca lebih banyak cerah, tidak mendung), maka vanili akan masak pada umur 8 bulan. Tetapi apabila udara lebih banyak mendung, maka vanili baru akan masak pada umur 9 bulan. Rentang usia panen ini juga sangat tergantung dari ketinggian lokasi penanaman. Di dataran rendah (0 m. dpl), umur panen vanili lebih pendek dibanding tanaman yang dibudidayakan di dataran tinggi (1.000 m. dpl).
    Tingkat ketuaan buah vanili dalam satu tandan, tidak pernah sama. Sebab saat mekar bunga dalam satu tandan juga tidak pernah bersamaan. Karenanya, pemanenan buah vanili dalam satu tandan, tidak boleh dilakukan sekaligus. Hanya buah yang telah benar-benar tua yang dipotong dari tandan, dengan menggunakan gunting tanaman atau pisau tajam. Tanda buah telah tua adalah, warna kulit buah berubah dari hijau tua ke hijau kekuningan. Ujung buah telah tampak merekah, namun keseluruhan buah belum pecah. Buah pada fase inilah yang akan menghasilkan vanili kering kualitas terbaik.
    Setelah dipanen, polong buah segera dicuci sampai bersih dan digrade sesuai dengan diameter serta panjangnya. Grading ini penting dilakukan agar proses pelayuan dengan pencelupan dalam air panas bisa tepat waktu. Sesuai dengan diameter dan panjangnya, buah dibedakan menjadi ukuran kecil, sedang dan besar. Dalam proses pelayuan, buah vanili dicelupkan ke dalam air panas bersuhu 65° C. Lama pencelupan sesuai dengan grade buah. Buah kecil cukup dicelupkan selama 1,5 menit. Buah ukuran sedang dicelup 2 menit dan buah ukuran besar bisa mencapai 2,5 menit. Setelah pencelupan, buah ditiriskan sebelum difermentasi.
    Fermentasi buah vanili dilakukan dalam wadah berupa kotak. Kotak fermentasi terbuat dari kayu atau triplek. Dinding kotak dibuat dua lapis dengan bagian tengahnya diisi stereofoam, sekam, serbuk gergaji, serbuk sabut dll. sebagai isolasi panas. Bagian dalam kotak diberi lapisan kain yang terbuat dari katun asli (bukan bahan rayon/sintetis). Sebelum dimasukkan ke dalam kotak fermentasi, buah vanili terlebih dahulu dijemur di panas matahari dengan diberi tutup kain hitam sekitar tiga jam. Penjemuran ini bermanfaat untuk meningkatkan suhu buah vanili hingga mencapai 38° sd. 40° C.
    Pertama-tama kotak fermentasi diberi kain katun yang cukup tebal namun lunak (kain flanel, selimut loreng atau handuk). Setelah itu, buah vanili yang sudah dijemur selama 3 jam dan mencapai suhu 40° C ditata sejajar dan dibungkus kain hitam. Bungkusan buah vanili itu lalu dimasukkan ke dalam kotak. Agar kotak terisi secara optimal, buah vanili yang telah tersusun dengan posisi sejajar dan terbungkus kain hitam itu ditata lagi sampai kotak penuh. Fermentasi dilakukan selama sehari semalam (24 jam). Suhu dalam kotak harus tetap stabil antara 38° sd. 40° C. Fermentasi bertujuan untuk mengaktifkan enzime hingga terbentuk zat vanilin yang beraroma harum dalam polong buah.
    Polong vanili yang berhasil difermentasi secara benar, kulitnya akan berubah menjadi kecokelatan dan berminyak. Dari kotak fermentasi, buah vanili dijemur di atas tampah atau rak bambu (widhig) yang telah diberi alas kain katun hitam. Penjemuran dilakukan selama 2 sd. 3 jam dengan pembalikan sebanyak 3 sd. 4 kali. Setelah itu, hamparan buah vanili ditutup dengan kain katun hitam. Penjemuran dengan tutup kain hitam ini dilanjutkan terus sampai sore hari. Pada sore harinya, polong buah ini digulung berikut alas dan tutup kainnya, lalu kembali dimasukkan ke dalam kotak fermentasi. Proses ini dilakukan selama 3 sd. 4 hari hingga kadar air buah turun dari 80% menjadi 50 sd. 60%.
    Selama proses ini, buah vanili tetap harus diperiksa satu per satu. Apabila ada buah yang tercemar cendawan atau bekteri karena kulitnya terluka waktu pemetikan misalnya, maka buah yang cacat dan berjamur/berbekteri itu harus segera dipisahkan. Demikian pula kalau ada kotoran yang terikut harus dibuang. Dalam proses penjemuran dan pemeraman ini, aroma vanilin akan tercium dengan sangat tajam. Kulit polong akan tampak semakin gelap dan mengarah ke warna hitam. Lapisan minyak pada kulit juga makin banyak. Kulit buah tampak mulai berkerut dan buah yang dulu segar dan kaku menjadi lunak dan lentur.
    Agar aroma vanilin tidak banyak yang terbuang menguap di udara, maka penjemuran dihentikan ketika kadar air telah mencapai 50 sd. 60%. Selanjutnya vanili dikering anginkan. Caranya, polong vanili disusun dalam tampah atau rak pengering yang tetap diberi alas kain hitam namun tidak perlu ditutup. Tampah atau rak bambu ditaruh dalam ruangan yang berventilasi baik, kering dan berudara sejuk. Pengeringainan secara alami ini akan berlangsung selama 1 sd. 1,5 bulan. Selama jangka waktu itu, buah vanili tetap harus dibalik-balik sambil diperiksa kalau ada yang rusak. Pengeringanginan dihentikan ketika kadar air buah tinggal 35 sd. 38%.
    Proses pengeringan lanjutan ini, sebenarnya bisa lebih dipersingkat menjadi hanya 10 hari dengan bantuan alat pengering (dryer). Baik dryer berenergi listrik, minyak, batubara maupun kayu bakar. Dryer akan membantu meningkatkan suhu ruangan menjadi 50° C. dan cukup dioperasikan selama 3 jam setiap harinya, selanjutnya pengeringan secara alami. Selain bisa mempersingkat waktu pengeringan, dryer juga bisa membantu meningkatkan kualitas buah vanili menjadi lebih baik dibanding dengan pengeringangian secara biasa.
    Setelah dilakukan pengeringanginan, vanili diikat dengan dua tali rafia atau bahan lain. Satu ikatan terdiri dari 50 atau 100 polong kering. Ikatan polong ini dibungkus kertas minyak atau kertas parafin dan dimasukkan ke kotak penyimpanan. Kotak ini juga harus terlebih dahulu diberi alas dan dilapis kertas minyak. Kotak penyimpanan lalu ditutup dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Secara periodik, ikatan vanili dibongkar dan diperiksa kalau ada yang berjamur. Polong yang berjamur segera dilap dengan kapas yang telah dicelup alkohol 70%. Proses ini dilakukan selama 2 sd. 3 bulan hingga diperoleh vanili kering kualitas baik.
    Standar mutu vanili untuk perdagangan internasional telah ditetapkan oleh International Standard Organization (ISO) dan Dewan Standardisasi Nasional. Selama ini pasar AS, lebih menyukai vanili dengan kadar air antara 20 sd. 25%. Sementara pasar Eropa cenderung memilih vanili dengan kadar air antara 30 sd. 35%. Standar mutu ini baru bisa dipenuhi apabila proses budidaya, panen dan pasca panennya dilakukan dengan benar. Kelemahan vanili Indonesia hingga sering ditolak di pasar internasional adalah, polong dipetik terlalu muda dan proses pelayuan serta pengeringannya tidak dilakukan dengan benar.
    Selain dipasarkan dalam bentuk buah kering, vanili juga bisa diolah menjadi oleoresin. Yang dimaksud sebagai oleoresin adalah larutan pekat berwarna gelap dengan aroma yang beberapa kali lebih kuat dari aroma polong vanili. Cara pembuatan oleoresin adalah dengan menghancurkan (merajang) buah vanili kering berkadar air 30 sd. 35%. Bahan yang telah hancur ini dicampur dengan pelarut berupa etanol, alkohol, propanol dll. Pelarutan dilakukan selama 12 sd. 24 jam sambil terus-menerus diaduk. Selain dengan cara menyatukan bahan dengan pelarut, bisa juga proses ini dilakukan dengan mengalirkan pelarut ke bahan dalam perkolator.
    Bahan yang telah tercampur dengan pelarut ini, selanjutnya disaring hingga diperoleh ampas dan filtrat. Filtrat adalah oleoresin yang masih tercampur dalam pelarut. Tahap berikutnya adalah menguapkan pelarut dalam suhu rendah. Hasilnya adalah oleoresin vanili. Oleoresin ini, masih bisa diproses lebih lanjut menjadi tincture dan vanilin absolute. Namun proses ini jauh lebih rumit dibanding dengan pengolahan polong vanili kering menjadi oleoresin. Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum.
    Industri makanan dan minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin. Industri farmasi menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengan cara mengubah jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industri tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai mencapai jutaan rupiah per kg

    - Copyright © MYVANILLABEANS - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -